6 Jun 2016

Research gate

Perkembangan media sosial yang pesat saat ini telah memicu munculnya berbagai macam bentuk media sosial , seperti facebook, twitter dan instagram. Hal ini terjadi karena dengan media sosial , kita bisa terhubung dengan siapapun yang kita mau serta mudah untuk mencari dan berbagi informasi  antar sesama pengguna. Lalu bagaimana jika kita ingin mencari informasi yang bersifat ilmiah ? Ternyata ada beberapa media sosial  ilmiah yang diperuntukan bagi para ilmuwan atau penelti, seperti academia.edu, linkedin, mendeley.com, researcherid.com dan citeulike.org serta researchgate.

Mengapa memilih ResearchGate untuk sarana media sosial  ilmiah ?

ResearchGate merupakan salah satu alternatif bagi para ilmuwan atau peneliti untuk mengunggah dan mempublikasikan makalah yang telah diterbitkan, dan pengguna lainnya dapat mengunduh atau membaca makalah tersebut secara gratis. ResearchGate diciptakan pada tahun 2008 dan saat ini telah digunakan oleh lebih dari 4 juta ilmuwan, pelajar dan akademisi dari seluruh dunia, termasuk 30 pemenang nobel.



ResearchGate adalah situs media sosial ilmiah gratis, yang diperuntukkan bagi para ilmuwan dan peneliti untuk saling berbagi hasil penelitian, tanya jawab tentang ilmu pengetahuan dan saling menemukan kolaborator atau bekerja sama untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Situs ini juga bermanfaat bagi kalangan pelajar untuk mencari sumber informasi penelitian berbaru, serta kelompok tertentu dalam melakukan riset.

Situs ini memiliki berbagai aplikasi web termasuk pencarian semantic (mencari seluruh abstrak), berbagi file, berbagi database publikasi, forum, diskusi metodologi, dan grup. Selain itu ResearchGate juga memiliki halaman profil, komentar, kelompok, lowongan pekerjan, dan tombol Like dan Follow. Para pengguna dapat berbagi artikel, data, jurnal, paper, data mentah dan hasil eksperimen yang gagal maupun yang sukses, dengan tujuan untuk menghindari pengulangan kesalahan yang sama dari suatu penelitian ilmiah.

ResearchGate juga membantu pengguna untuk berkolaborasi bersama-sama dengan rekan-rekan untuk menulis dan mengedit dokumen (ReStory). Sedangkan ReMeet, memungkinkan pengguna mengatur jadwal pertemuan dan panggilan konferensi secara online dan  ReVote memungkinkan pengguna untuk membuat survei dan jajak pendapat pada topik.

Selain itu, situs ini juga menawarkan kapasitas pencari yang sangat berguna yang dapat menggali sumber daya internal dan semua database penelitian eksternal besar termasuk Pubmed, Citeseer dan lain-lain, untuk menemukan makalah penelitian. Juga dapat menunjukkan paper atau bahan diskusi sejenis yang ditulis, tentang sebuah topik, ketika pengguna meng-upload surat-surat mereka sendiri, yang memberikan pengguna kemudahan untuk menemukan individu yang berpikiran sama serta tulisannya, dan berdasarkan profil anggota lain, situs ini dapat menyarankan ilmuwan lain, kelompok dan sumber daya pada pengguna.

Menurut Salah satu pendiri ResearchGate yaitu Ijad Madisch, yang juga merupakan CEO ResearchGate tersebut, situs ini bertujuan untuk membuka ilmu pengetahuan. Pada saat Ijad Madisch melakukan riset, ia melihat bahwa lmu pengetahuan pada dasarnya telah rusak. Para ilmuwan hanya mempublikasikan hasil yang positif saja, sementara banyak eksperimen bermakna, apakah telah dikonfirmasikan seperti hipotesis awalnya. Akibatnya hanya 5% saja dari apa yang dilakukan para ilmuwan yang benar-benar dipublikasikan, sehingga menyebabkan banyak usaha yang sia-sia dan memberikan hasil yang menyesatkan. Karena itu diharapkan dengan adanya ResearchGate ini, dapat membantu agar kesalahan-kesalahan yang sama yang dilakukan para ilmuwan tidak terulang kembali.

ResearchGate juga diperuntukan untuk anggota-anggota yang bersifat individu, namun anggota tersebut harus berada dalam naungan sebuah institusi atau lembaga. Sehingga untuk mengakses ResearchGate ini, calon pendaftar individual wajib memasukkan akun email institusional atau kelembagaan. Jadi tidak bisa menggunakan akun email biasa. Situs ini dibuat untuk mendukung kegiatan individu ilmuwan dan peneliti untuk lebih maju , walaupun ada sebuah lembaga yang memiliki kepentingan dalam ilmu pengetahuan dan mencari informasi melalui ResearchGate, namun individu lah yang memiliki peran dalam menyediakan informasi tersebut dengan memiliki akun ResearchGate. Keanggotaan ResearchGate cukup tertutup, sehingga fungsi ResearchGate sebagai sarana media sosial yang bersifat ilmiah dapat dipertahankan dan tidak akan mudah disalahgunakan.

Contoh akun ResearchGate :

PKMGT_SAMPAH SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK TERBARUKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA_Syaiful Fuada

Research . January 2016 with 84 Reads

1st Syaiful Fuada

2.75 . Bandung Institute of Technology

Abstract

Sampah yang identik dengan bau busuk tentu membawa dampak yang negatif bagi lingkungan hidup. Misalnya bencana banjir, wabah penyakit dan mengakibatkan polusi udara. Gas yang dihasilkan oleh sampah tersebut juga berpotensi mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah yang disediakan oleh pemerintah di kota-kota besar, belum cukup untuk mengatasi masalah sampah. Hal itu dikarenakan volume sampah akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dari berbagai dampak negatif oleh sampah tersebut, ternyata terdapat sisi positifnya. Sampah merupakan sebuah potensi biomassa yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Fakta menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan sampah kota untuk pembangkit listrik di Indonesia sangatlah besar, total secara nasional sekitar 1.879,59MW (sumber:esdm.go.id). Sebagai contoh, potensi sampah kota yang memiliki daerah dengan penduduk yang padat yaitu berasal dari Jakarta dan sekitarnya dibuang dan dikelola di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Tidak kurang dari 25 ribu meter kubik sampah kota atau setara dengan 6.000 ton per hari sampah kota atau dalam satuan tahun diproduksi 2.190.000 ton (Hadisuwito, 2013). Dengan berbagai data yang ada menunjukkan bahwa sampah di Indonesia memiliki potensi dan nilai jual yang tinggi bila bisa dimanfaatkan lagi. Perlunya pembangunan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah sangat dibutuhkan dalam penghasilan listrik sebagai terobosan baru untuk mengurangi dampak dari sampah yang telah menjalar di lingkungan. Pemerintah juga perlu memantau setiap daerah dalam pengolahan sampah sehingga timbul saling ketergantungan antara pemerintah pusat dan daerah. Banyaknya anggaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi sampah dan berbagai dampaknya hanya akan membuang-buang bisaya. Dengan cara memutar sampah menjadi bahan menjadi lebih berguna dapat memaksimalkannya dalam bentuk energi listrik.

Sumber : .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar