27 Apr 2017

Analisa pada proses efek Radiosity yang di implementasi pada film animasi (UP)


Pengertian Radiosity

Radiosity adalah sebuah metode yang memiliki kebutuhan prosesor yang setidaknya sekuat pelacakan sinar dan ini tidak diragukan lagi dan merupakan salah satu dari alasan karena tidak adanya penyebaran seluruh grafik komputer. Seperti pelacakan sinar, setelah awal penetapan metode tersebut. Metode ini menghasilkan gambar yang paling nyata dan berkesan. Metode ini adalah metode teknik yang paling mahal, dalam arti membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan hasil yang realistik, bahkan dengan processor dual core dengan jumlah objek yang dikit dan setting radiosity yang paling jelek pun masih membutuhkan waktu beberapa menit untuk me-render satu gambar, padahal agar suatu game dapat dinikmati dengan enak, GPU+processor harus me-render gambar minimal 25 frame per detik. Sampe sekarang bisa dibilang mustahil untuk mengaplikasikan radiosity ke dalam game. Kalo ada yang ngaku udah make radiosity, berarti itu "fake" radiosity.


Sejarah Radiosity

      Metode radiosity pertama kali dikembangkan dalam pemindahan panas radiasi (Siegel dan Howell,1984) untuk menjelaskan pemindahan panas antara elemen di dalam perapian atau pada sebuah pesawat terbang. Metode radiosity adalah sebuah algoritma ruang obyek yang menyelesaikan intensitas pada titik diskrit atau lekatan permukaan dalam sebuah lingkungan dan bukan untuk pixel di dalam sebuah proyeksi bidang gambar. Jadi penyelesaiannya tidak tergantung pada posisi objek.

     Radiosity memberikan sebuah penyelesaian terhadap interaksi difusi, akan tetapi dengan mengorbankan lingkungan kedalam elemen 'largish' (yang mana pencahayaanya tetap). Pendekatan ini tidak dapat menanggulangi pantulan spekular yang tajam dan pada dasamya kita memiliki dua penyelesaian global yaitu : pelacakan sinar (yang menangani pantulan specular global) dan radiosity (yang menangani pantulan difusi global).

     Metode radiosity telah dikembangkan untuk menerangkan interaksi dari cahaya difusi antara elemen dalam sebuah gambar. Metode ini sangat bagus untuk menghasilkan gambar dari lingkungan interior, yang kebanyakan kumpulan dari obyek yang bukan spekular, dan ini menghasilkan interior yang kelihatan nyata.

Kelebihan Radiosity

Radiosity dapat mensimulasikan efek – efek cahaya dalam kehidupan sehari – hari. Contohnya : 
  
1. soft-shadow (Bayangan dalam kehidupan nyata yang tidak terlalu tampak gelap tetapi semu).

2. Color – Bleed (Pendekatan 2 benda yang warnanya kontras maka warna salah satu benda akan menyebrang kebenda lain).

3. Ambient Occlusion (AO), contohnya pencahayaan tidak langsung dan bayangan yang dihasilkannya. 

Kekurangan Radiosity

1. Membutuhkan biaya yang mahal.

2. Membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan hasil yang realistik.

3. Membutuhkan kapasitas memory yang besar.

Di dalam metode radiosity ada beberapa pilihan algoritma dasar yaitu sebagai berikut:

Gathering
Sebuah matriks dari faktor bentuk dihitung, disimpan, dan digunakan dalam sebuah penyelesaian Gauss-seidel tradisional. Jika penyelesaian tersebut dipandang begitu ia berlangsung, radiosity
lekatan yang diperkirakan diperbaharui di dalam urutan mereka dalam rumusan matriks.

Shooting 
Cahaya dari masing-masing lekatan ditembakkan kedalam lingkungan dan seluruh gambar diperbaharui untuk masing-masing iterasi. Pendekatan ini dioptimisasi secara visual dengan memperlakukan lekatan dalam urutan yang memperhitungkan jumlah energi yang mereka pancarkan.

Shooting dan ambient
Sebuah suku ambient kini dicantumkan dengan demikian maka perkiraan awal dapat dilihat. Pada masing-masing iterasi mutu dan ketelitian penyelesaian bertambah dan pecahan ambient dikurangi.


Implementasi radiosity pada film UP

Pada gambar diatas  mensimulasikan efek cahaya dari soft-shadow dimana bagian jalan dan objek pada gambar yang tidak dihalangi oleh gedung-gedung tinggi dan terkena sinar dari cahaya matahari akan terlihat lebih terang, sedangkan bagian jalan yang dan objek yang tertutup dengan gedung-gedung tinggi terlihat lebih gelap, hal ini terlihat seperti nyata.


Pada gambar diatas  mensimulasikan efek cahaya dimana ada objek tokoh yang sedang berbaring dibawah sebuah pohon, bagian yang terkena sinar dari cahaya matahari langsung akan terlihat lebih terang, sedangkan ada bagian pada gambar diatas yang kelihatan lebih gelap karena sinar matahari terhalangi oleh daun dari pohon dan mengakibatkan adanya bayangan di karpet, rumput yang merupakan banyangan dari daun pohon tersebut dan tidak hanya bayangan dari daun pohon tersebut namun ada bayangan objek dari tokoh yang sedang berbaring, pada tokoh tersebut juga terlihat perbedaan pada bagian muka dimana bagian muka ada sisi gelap namun ada yang terang hal ini diakibatkan pada sisi gelap muka sinar matahari terhalang oleh daun dari pohon sedangkan sisi terang dikarenakan adanya celah dari daun-daun sehingga sinar matahari langsung mengenai sisi muka tersebut., hal ini terlihat seperti nyata
Kesimpulannya yaitu jika sebuah film animasi menggunakan teknik radiosity dalam pembuatannya akan menghasilkan gambar atau objek yang lebih keliahan real namun jika menggunakan radiosity akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam merendering objek atau gambar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar